Thursday, January 3, 2013

Bumi Nyiur Melambai

Manado . . .

Sam Ratulangi Airport Manado @wikipedia.org
Sampailah kami di Bandara Sam Ratulangi Manado, udara segar menyambut kami, benar-benar segar. Maklum saja, selama ini kami menghirup asap knalpot metromini dan kopaja yang menghiasi kemacetan Ibukota.
Kesan pertama, benar-benar indah. Hamparan pegunungan dan pepohonan mengiringi perjalanan kami menuju hotel tempat kami dibina (bukan dibinasakan). Kepenatan dan kegalauan akan isu penempatan sejenak sirna oleh keindahan Kota Manado. 
Perjalanan kami tempuh kurang lebih 40 menit, sampailah kami pada tempat peraduan, di sebuah hotel lumayan berbintang, Hotel Gran Puri Manado.
Spanduk selamat datang yang bikin grogi, hehe
Tempat diklat yang cukup nyaman, kamar double bed dilengkapi sofa, bathup, kolam renang, bussiness room serta pub.
Salah satu kamar kami (2 orang)

Setelah dapat kunci, saya langsung meluncur menuju kamar (pengen tidur). Diantar oleh OB hotel sambil mengantarkan koper saya. begitu pintu dibuka, ambil uang, kasih tips, langsung ndlooosooor. tidur, ngumpulin energi buat beredar pas malam.


Preambule

Sulawesi. . .

Ya Sulawesi, teringat dulu pelajaran Geografi, tentang pulau-pulau yang tersebar luas di segala penjuru Nusantara, Indonesia. 
Dulu saya gak punya pikiran bahkan cita-cita untuk berkeliling Indonesia. Ya nggak tau kenapa, belum ada impian seperti itu. Efek sekolah di kampung mungkin, hehehehe

Tak kenal maka tak sayang,
mungkin ada benarnya peribahasa ini. Bagi saya yang tidak kenal itu Sulawesi (Luar Jawa, red) bayangannya ya suram. Iya, Suram. Tidak bisa membayangkanlah, wong namanya gak tau dan mungkin gak mau tau. Bayangannya ya serem, terpencil, sepi, bergunung-gunung dan tertinggal.

Oh iya, bagi yang belum tau namanya Sulawesi atau biasa disebut Celebes, baca sendiri ya disini.
Saya sendiri pertama kali datang ke Sulawesi saat itu karena ada tugas (diklat) di Kota Manado, Sulawesi Utara. Kota indah inilah yang membalik pandangan saya tentang Sulawesi 180 derajat.
Terminal 2F Soeta, siap berangkat
Tepatnya hari Rabu, 8 Juli 2009 pagi subuh jam 5 pagi kami berduyun-duyun ke terminal 2F. Kami akan berangkat ke manado dengan pesawat Garuda, lupa GA berapa, jam 6 pagi kalau nggak salah.
Aura bahagia seperti akan pergi bertamasya bersama-sama. Padahal tujuan ke manado adalah untuk digembleng agar berguna bagi bangsa dan negara (lebay banget).
Yang pasti waktu itu saya senang, lupa tentang bayangan sulawesi yang seram, menurut saya dulu.

Ternyata pesawat yang saya tumpangi, mapir ke Makassar,  jadilah tanah Sulawesi pertama kali yang saya injak secara de facto adalah Makassar, Sulawesi Selatan.
Narsis di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar